Slide Title 1
Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.
Slide Title 2
Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.
Slide Title 3
In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.
Monday, January 21, 2013
Contoh Kepemimpinan
Kepemimpinan
Sebagai Inti Manajemen.
Pada dasarnya
kepemimpinan memegang peranan sangat penting dalam manajemen. Oleh karena itu
dikatakan bahwa kepemimpinan adalah intisari dari pada manajemen yang baik. (Leadership
is the key to manegement administration ). Dengan kepemimpinan yang baik,
proses manajemen akan berjalan lancar dan karyawan/pegawai bergairah
melaksanakan tugas-tugasnya. Gairah kerja, produktivitas kerja dan proses
manajemen suatu organisasi akan baik jika tipe, gaya, teknik, cara atau style kepemimpinan yang ditetapkan manajernya baik.
Manajemen merupakan
jenis kepemimpinan dalam usahanya untuk mencapai tujuan organisasi, dimana
semua unsur aktivitas manajemen ada dalam kepemimpinan. Oleh karena itu
penerapan manajemen sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam
kesempatan ini penulis akan mengemukakan pendapat para sarjana yang dapat
memberikan pendapat tentang manajemen, meskipun terdapat perbedaan akan tetapi
dan maksudnya sama.
Jadi tegasnya baik
buruknya, tercapai atau tidaknya tujuan suatu organisasi sebagaian besar
ditentukan oleh kecakapan manajer/pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya
untukk mengerahkan para bawahannya. Kecakapan dan kewibawaannya seorang
pimpinan melakukan kepemimpinannya akan mendorong gairah kerja, kreativitas,
partisipasi dan loyalitas para bawahan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
Hasibuan ( 2001 : 2 )
mengemukakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Selanjutnya G.R. Terry
yang dikutip oleh Hasibuan ( 1996 : 2 ), berpendapat bahwa :
Manajemen adalah suatu proses yang khas yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapau sasaran-sasaran
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya.
Pengertian manajemen lainnya seperti dikemukakan
oleh John. D Millst yang dikutip oleh Sarwoto ( 1979 : 43 ) menyatakan bahwa
manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang
yang terorganisir secara formil sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang
diinginkan.
Menurut Ordway Tead yang dikutip oleh
Handayaningrat ( 1994 : 6 ) mengatakan bahwa :
“Manajemen adalah suatu proses dan badan yang
secara langsung memberikan petunjuk, bimbingan kegiatan dari suatu organisasi
dalam merealisasi (melaksanakan) tujuan yang ditetapkan ……….. dan
sebagainnnya”.
Berdasarkan teori
Ordway Tead dan Dalton Mc. Farland dapat
disimpilkan bahwa administrasi terdiri atas organisasi dan manajemen.
Menurut teori Dimock & Koenig yang dikutip Handayaningrat ( 1994 : 6 )
inti dari pada manajemen ialah kepemimpinan. Dalam hubungannya dengan proses
pengambilan keputusan (decision making
process) yang mempunyai tanggung jawab dalam pengambilan keputusan ialah
kepala / pemimpin. Oleh karena itu inti dari pada kepemimpinan ialah
pengambilan keputusan.
Selanjutnya dalam
proses pengambilan keputusan oleh pimpinan yang perlu dipertimbangkan ialah
hubungan antar manusia (human
relation), terutama hubungan antara pimpinan dan bawahan sebagai staf
pimpinan. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan sejauh manakah bantuan dari pihak
bawahan kepada pimpinan dalam proses pengambilan keputusan. Hubungan antara
manusia dalam proses pengambilan keputusan sangat penting. Oleh karena itu
dikatakan bahwa inti dari pada pengambilan keputusan ialah hubungan antar
manusia.
Handayaningrat ( 1981 :
20 ) menjelaskan hubungan administrasi, organisasi, managemen, kepemimpinan,
pengambilan keputusan dan hubungan antar manusia adalah sebagai berikut :
1.
Administrasi
Keseluruhan proses kerja sama antara dua orang
manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2.
Organisasi
Bentuk persekutuan antara dua orang aatau lebih
yang bekerja sama secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditentukan.
3.
Management
Kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh
sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan dengan melalui kegiatan-kegiatan
orang lain.
4.
Kepemimpinan
Kemampuan untuk menggerakan dan mengarahkan
orang-orang ke tujuan yang dikehendaki oleh pemimpin.
5.
Pengambilan Keputusan
Suatu proses penentuan keputusan terbaik dari
sejumlah alternatif untuk melakukan aktivitas-aktivitas pada masa yang akan
datang.
6. Hubungan
antar manusia
Keseluruhan rangkaian hubungan, baik yang bersifat
formal antara atasan dengan bawahan, atasan dengan atasan, bawahan dengan
bawahan yang lain yang harus dibina dan dipelihara sedemikian rupa dalam
ranghka pencapaian tujuan.
Kemampuan untuk menggerakan orang lain dalam
mencapai tujuan pada hakekatnya merupakan proses kepemimpinan. Kepemimpinan
seperti yang dikemukakan oleh G.R. Terry yang dikutip oleh Sukarna (1990 : 66 )
bahwa : “Kepemimpinan merupakan salah satu aspek dari pada fungsi penggerakan (actuating)”. Mengingat Leadership hanya
diartikan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja
keras dan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut pendapat G.R. Terry yang dikutip oleh Pamudji
( 1995 : 7 ),
fungsi-fungsi manajemen terdiri dari planning,
organizing, actuating dan controlling. Maka
fungsi actuating itulah yang
di dalamnya meengandung leadership (kepemimpinan)
yang kemudian merasuk kedalam fungsi-fungsi lainnya. Lebih tegas lagi
dinyatakan bahwa sarana-sarana (tools)
untuk menggerakan (actuating) itu
ialah kepemimpinan (leadership),
hubungan manusiawi (human relation)
dan komunikasi (communication).
Dengan demikian kepemimpinan merupakan inti dari
pada manajemeen karena kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak dari
apda semua sumber-sumber dan alat-alat yang tersedia bagi suatu organisasi,
guna mencapai tujuan yang telah di tentukan sebelumnya. Selain itu sukses atau
gagalnya suatu organisassi ditentukan oleh kualitas kepemimpinan seorang
pemimpin.
Pengertian Kepemimpinan.
Sesuai dengan hal
tersebut di atas, penulis beranggapan bahwa bagaimanapun baik dan rapinya
perencanaan, tertibnya pengorganisasian serta lengkapnya mekanisme kerja secara
utuh atau sesuai dengan tujuannya, apabila faktor pimpinannya tidak dapat
menjalankan kepemimpinannya, maka pekerjaan yang akan dilaksanakan tidak akan
mengenai sasaran atau tidak sesuai dengan rencana sebelumnya. Karena
kepemimpinan adalah merupakan pekerjaan mental yang harus dilakukan setiap saat
dan setiap waktu, maka masalah kepemimpinan bukanlah suatu pekerjaan yang
ringan, apalagi setiap hari, setiap jam bahkan setiap waktu selalu timbul
masalah-masalah yang harus dipecahkan. Bahkan seorang pimpinan setelah
memecahkan masalah pada umumnya harus mengambil keputusan-keputusan lagi akibat
daripada keputusan yang telah diambil. Hal ini disebabkan karena
keputusan-keputusan yang telah diambil kemungkinan menimbulkan masalah baru
yang positif ataupun yang negatif.
Adapun sebagai pedoman penulis dalam pembahasan
selanjutnya, kepemimpinan merupakan
pengakhiran daripada penetapan alternatif yang selanjutnya dipilih untuk
dilaksanakan dalam proses pemecahan suatu masalah yang dihadapi.
Leadership asal katanya ialah to lead. Lead berasal dari kata lithan (Anglo Saxon) yang berarti to go (pergi). To lead selanjutnya berarti ti
guide, to direct in action atau membimbing, mengarahkan dalam tindakan.
Pimpinan (leader) adalah orang yang
mempengaruhi, membimbing dan mengarahkan tingkah laku orang lain. Leadership menurut arti katanya
pensifatan yang dimiliki oleh pimpinan untuk membimbing dan mengarahkan
tindakan orang lain.
Sedangkan Hasibuan ( 1996 : 45 ) berpendapat
sebagai berikut :
(Leader) Pemimpin adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan
dan personality/authority (beribawa),
ia disegani/beribawa terhadap bawahannya atau pengikutnya karena kecakapan dan
kemampuannya serta didukung oleh perilakunya yang baik. Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang
yang dapat mempengaruhi, membimbing serta mengarahkan tingkah laku orang lain
ke arah pencapaian tujuan yang teelah ditentukan sebelumnya.
Tugas seorang pemimpin ialah membimbing,
mengarahkan dari pada segala kegiatan yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan
yang dikehendaki. Pendapat tersebut sesuai dengan Hasibuan ( 1996 : 43 ) yaitu
pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan
bawahannya untuk mengerjakan sebagaian dari pekerjaannya dalam pencapaian
tujuan.
Pendapat lainnya dikemukakan oleh Kartini Kartono (
1990 : 33 ) sebagai berikut :
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan di satu bidang
sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu beberapa tujuan.
Selanjutnya menurut Davis and Filley yang dikutip Hasibuan ( 1996 : 44 ) menyatakan bahwa :
“pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang
yang melakukan suatu pekerjaan memimpin”.
Seorang pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh
yang mendorong, menuntun dan membimbing asuhannya. Seorang pemimpin boleh
berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri. Tetapi itu tidak memadai bila ia
tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri
para bawahannya.
Menurut Arifin Abdulrchman yang dikutip Moekijat (
1992 : 119 ) yang dimkasud seorang “Pemimpin ialah orang yang dapat menggerakan
orang-orang lain yang ada di sekelilingnya untuk mengikuti jejak pemimpin itu”.
Sedangkan menurut Soekarno yang dikutip Moekijat ( 1992 :
120 ) “seorang pemimpin adalah seseorang yang dapat menggerakan, membimbing,
memimpin memberikan fasilitas-fasilitas, memberi contoh / tauladan serta
memberikan kegairahan bekerja”.
Kehidupan organisasi dalam mencapai tujuannya
ditentukan oleh perilaku manusianya itu sendiri. Oleh karena itu kegiatan
kepemimpinan akan menyakut perilaku seseorang yang menjabat sebagai pemimpin
dalam organisasi di dalam menggerakan orang-orang atau bawahannya sehingga
dapat menyelesaikan tugas-tugas atau pekerjaannya dengan baik dan lancar.
Effendi ( 1982 : 143 ) menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah suatuproses dimana seseorang memimpin (direct), membimbing
(guides), mempengaruhi (influences) atau mengontrol (control) fikiran, perasaan
atau tingkah laku orang lain.
Menurut Dalton Mc. Farland yang dikutip oleh
Handayaningrat ( 1994 : 64 )
menyatakan kepemimpinan sebagai berikut :
“Kepemimpinan adalah sebagai suatu proses dimana
pimpinan digambarkan akan memberikan perintah / pengarahan, bimbingan atau
mempengaruhi pekerjaan orang lain memilih dan mencapai tujuan iyang telah
ditetapkan”.
Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Ibnu
Syamsi ( 1994 : 138
) yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu seni tentang cara untuk
mempengaruhi orang lain kemudian mengarahkan, keinginan, kemampuan dan kegiatan
mereka untuk mencapai tujuan si pemimpin.
Selanjutnya menurut John Pfiffner yang dikutip oleh
Handayaningrat ( 1994 : 64 ) menyatakan “kepemimpinan adalah seni untuk
mengkoordinasikan dan memberikan dorongan terhadap individu atau kelompok untuk
mencapai tujuan yang diinginkan”.
Dalam organisasi,
kepemimpinan itu merupakan seni untuk mempengaruhi bawahannya baik
sebagai individu maupun kelompok agar melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi seoptimal mungkin. Pemimpin melakukan kegiatan-kegiatan untuk
mencapai tujuan organisasi. Ia harus menyiapkan rencana, strategi,
kebijaksanaan, mengadakan koordinasi, memberikan pengarahan, mengambil
keputusan, mengadakan pengawasan dan lain sebagainya. Untuk melakukan tugas
tersebut, ia harus mengusahakan agar seluruh anggota organisasi itu dapat
digerakan untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut pendapat G.R. Terry yang dikutip oleh
Sukarna ( 1990 : 73
) menyatakan “kepemimpinan ialah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar
supaya bekerja dengan ikhlas untuk menvapai tujuan bersama”.
Selanjutnya pendapat Ordway Tead yang diterjemahkan
oleh Sarwoto ( 1979 : 52 ) adalah sebagai berikut : kepemimpinan merupakan
segala macam kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang supaya mereka dalam
mencapai tujuan yang mereka cita-citakan mau bersatu dan mau bekerja sama.
Pendapat Hasibuan ( 1996 : 201 ) kepemimpinan
adalah seni seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahannya agar mau bekerja
sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
Seorang pemimpin dapat membangkitkan perasaan,
keinginan dan pikiran orang lain, sehingga mereka mempunyai kesadaran untuk
bekerja dengan sungguh-sungguh. Pegawai senang bekerja bukan karena paksaan,
tetapi karena mempunyai kesadaran untuk tanggung jawab. Kesadaran tidak datang
karena tekanan, tetapi timbul karena tergugah keinginan, perasaan dan
pikirannya untuk melakukan suatu perbuatan.
Seorang pemimpin yang tidak memiliki jiwa
kepemimpinan akan mengalami kesukaran atau kesulitan didalam menjalankan
tugasnya sebagai peimpin, oleh karena itu ia tidak dapat mempengaruhi
bawahannya untuk bekerja dengan baik sehingga yang telah ditentukan tidak akan
tercapai. Atau dengan kata lain kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam suatu oorganisasi dengan maksud
untuk menggerakan orang –orang tersebut agar dengan penuh kesadaran omengikuti
kehendak pemimpin, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi yang telah
ditentukan sebelumnya
Subscribe to:
Comments (Atom)





